Pages

Kamis, 01 Januari 2015

Malang - Batu Adventure, Going Home Trip

Akhirnya .... tepat di tanggal 1 Januari 2015, selesai sudah perjalanan berlibur kami sekeluarga biarpun sebenarnya terjadi beberapa perubahan - perubahan dalam rencana liburan kali ini, but thats make our experience even richer than it should be ^_^

Baru sekitar 2 jam yang lalu, kami sampai di rumah, tapi tangan saya sudah gatal ingin segera menuangkan pengalaman kami di perjalanan di blog ini, sebelum kenangan itu memudar, terlupakan lebih tepatnya, maklum faktor U berpengaruh besar .. hahaha
  
Kami memulai perjalanan pulang pada hari Rabu, tanggal 31 Desember 2014, pagi setelah sehari sebelumnya si adek diberikan ijin untuk keluar rumah sakit, yuuuppp liburan ini juga diwarnai oleh peristiwa yang mendebarkan / menakutkan untuk saya karena si kecil harus di opname selama 2 hari di suatu kota yang obviously wasn't our home.. 
Berbeda dengan rencana awal dimana tadinya kami merencanakan untuk 100% melakukan perjalanan pergi pulang melalui jalur utara pulau Jawa, tapi menimbang dan mengingat bagaimana sport jantungnya saya selama perjalanan berangkat yang disebabkan oleh banyaknya truk truk besar yang kami jumpai sepanjang perjalanan telah membuat kami mereview kembali rencana tersebut. 

Kebetulan, ayahnya anak anak jaman masih kuliah sering melakukan perjalanan yang buat saya adventure bangeeeddd, bayangkan saja suami dan teman temannya pernah melakukan perjalanan dari Malang - Jombang, tengah malam buta, lewat daerah Pujon - Batu yang berkelak kelok ngga keruan itu demi untuk apa coba ..........................hanya demi secangkir kopi di warung pinggir jalan di Jombang .. >_<    Gubrak bangeeeddd
Sepertinya ayah begitu terkenang pengalaman tersebut, sehingga ayah mengusulkan untuk perjalanan pulang kami menempuh perjalanan melalui Jawa Bagian Tengah sampai dengan Semarang untuk selanjutnya kembali ke jalur Utara Jawa. 

Ada beberapa opsi yang di dapatkan setelah kami meminta bantuan mbah Google maps untuk menuju ke Semarang : 
1. Melalui Blitar 
2. Melalui Batu - Pujon lanjut ke Pare Kandangan
3. Melalui Lawang - Mojokerto ke atas
4. Melalui Bojonegoro

Untuk lebih lengkapnya bisa langsung di coba mencari arah di Google Maps

Setelah berdiskusi, kami .. ayah dan saya  memutuskan untuk mengambil jalur melalui Batu - Pujon  - Pare - Jombang - Sragen - Surakarta - Salatiga - Semarang kemudian berhenti untuk istirahat dan melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Perkiraan waktu tempuh yang di dapatkan dari Google Maps kurleb 5 jam lebih, pada kenyataaannya waktu tersebut selalu tidak tepat karena kami dari Malang - Semarang saja menempuh perjalanan 12 jam kok, moral of this story.. don't believe in Google Maps if its related with time frame, meleset teruuusss 

Terbukti keputusan ayah mengambil rute ini tepat adanya, perbedaan suasana antara jalur datang dan jalur pulang begitu terasa. Jalur datang yang menyusuri pantai Utara Jawa cenderung kering walaupun indah karena banyaknya pantai yang kami telusuri terasa begitu berbeda dengan jalur pulang yang menembus perbukitan. 

Dimulai dari Batu - Pujon yang indah biarpun jalannya penuh dengan kelokan - kelokan tajam dan pendek, yang untuk beberapa orang yang tidak terbiasa bisa menyebabkan mabuk darat .. saya dulu termasuk di dalamnya, sampai - sampai ini adalah kali pertama saya melewati Pujon, karena sepanjang waktu tinggal kami di Malang dulu, ayah saya tidak pernah sekalipun mengajak saya ke Pujon karena khawatir saya akan mabuk darat sepanjang perjalanan .. ternyata si adek juga sudah mulai merasakan, berbeda dengan kakaknya yang nyaris tidak pernah mabuk darat, si adek memang memiliki riwayat sedikit mabuk biarpun tidak pernah muntah tapi cukup mengganggu sampai adek jadi agak rewel. Beruntung simboknya ini berpengalaman dalam hal permabukan, hehehe jadi lebih mudah mengalihkan perhatiannya. Tips untuk mengurangi mabuk darat : 
1. Coba duduk di depan, jangan di paling belakang, kenapa ... untuk mengurangi bantingan saat mobil berbelok dan pandangan yang luas ke depan secara psikologis mengurangi ketegangan di pikiran
2. Lihatlah ke satu titik yang letaknya jauuuhh dari kita, jadi fokusnya tidak mudah berubah
3. Membiasakan diri ada di mobil / ruangan tertutup terutama pada saat macet, untuk membiasakan pikiran kita di dalam mobil, jadi tidak takut / trauma terlebih dahulu jika akan menempuh perjalanan. 
4. Jika bisa, cobalah belajar menyetir mobil, karena kalau kita bisa mengendarai mobil sendiri, biasanya pada saat orang lain yang menyetir mobil secara otomatis pikiran kita seakan akan juga ikut menyetir bersamanya kerugiannya adalah, karena kita bisa nyetir juga, ada saat saat tertentu dimana kita akan ikut campur dalam cara menyetir pak / ibu sopir ... wkwkwkwk

Jika menempuh perjalanan Pujon - Pare (Kediri) maka kita akan menjumpai bendungan Selorejo. Kalau ada waktu, coba saja mampir, kebetulan kami sedikit mengejar waktu jadi tidak mampir. Sampai di Ngawi pas waktu makan siang, kami berhenti sejenak untuk makan siang. Ayah sempat tertidur di meja dengan berbantalkan tangannya, begitu nyenyaknya sampai rasanya saya tidak tega untuk membangunkan beliau, apalagi ayah sedang mengalami masalah dengan pencernaannya jd terlihat sekali tidak nyaman sepanjang perjalanan. Hal itu juga yang mendasari saya untuk menggantikan ayah menjadi supir kali ini, biarpun sebenarnya saya agak jiper juga mengingat area baru yang sama sekali asing untuk saya, tapi Bismillah ... saya coba saja. 

Setelah 10 menit di balik kemudi, saya merasakan adrenalin mulai menjalari seluruh tubuh saya, sehingga saya yang tadinya ragu - ragu, mulai mengikuti irama perjalanan kali ini... saya lebih berani untuk kmenyalip beberapa kendaraan di depan saya .. horeeeeee !!!




Semangat ini juga yang membawa saya akhirnya mengendarai sampai kota Semarang sebelum akhirnya kami berhenti untuk makan malam dan meneruskan perjalanan ke Pekalongan karena kami memutuskan untuk menginap di pekalongan  saja dengan pertimbangan, kami tidak perlu menempuh jalan Kendal - Batang yang pada saat  berangkat terlihat macet karena pembetonan jalan.  



Keesokan harinya, setelah membeli pesanan sarung ayah saya, kami kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini ayah kembali duduk di balik kemudi. Perjalanan kami termasuk lancar sekali, tidak ada kemacetan yang berarti apa karena masih awal tahun baru ya sehingga orang - orang masih belum bepergian ?? Tadinya kami ingin mampir untuk menikmati kuliner Kepiting Gemes yang terkenal di Comal itu, tapi karena yang ada di pinggir jalan yang kami lalui belum buka, akhirnya kami lewatkan saja. 

Tepat saat makan siang, kami sampai di Cirebon. Karena di Malang kami banyak melewatkan wisata kuliner yang terkenal itu, untuk saat ini saya ingin kami makan siang dengan empal gentong. Sebelumnya saya sudah browsing duluan, sehingga kami putuskan untuk makan siang di Empal Gentong Pak Darma di krucuk. Karena belum pernah sama sekali kesana, saya meminta panduan dari Google Maps untuk menemukannya. 

Ketemu juga sihhhh akhirnya, tapi saya malah ngga jadi makan di situ, hahaha.... Nanti saja ceritanya di edisi kuliner vacation.

Setelah sampai di Indramayu, kembali kami bertukar tempat, kali ini saya lagi yang duduk di belakang kemudi. Mendekati Simpang Jomin sempat terjadi kepadatan. kami mengantri sekitar 30 menitan sebelum akhirnya mulai lancar kembali. 

Akhirnya tepat jam 16.30 WIB sampailah kami ditujuan akhir .... which isssss.... our home ... HOREEEEEEE !!! I really ... really miss my own bed, and kids straight ahead to their gramps house..

Finally... I declare this vacation is officially OVER ....

See you next time at other place other time ... ^_*



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates