Pages

Minggu, 31 Mei 2015

jalan - jalan : 2 malam di bandung ... antara Panghegar dan Luxton

Setelah lama off air dari dunia penulisan , malah sampai tidak menyelesaikan review perjalanan kami ke Malang, hahaha..... aishhhh ... malu dehh, akhirnya saya jadi kepingin menuliskan lagi perjalanan kami yang lain. 

Sebenarnya ini tulisan yang ngga penting - penting amat siiihhh, qiqiq... tapi lumayan untuk dibaca - baca sebagai penambah rekomendasi hotel. 

Perjalanan ini tanpa rencana panjang sebelumnya, berhubung ada libur hari kejepit saja di bulan Mei ini, pas di akhir bulan jadi saya terpikir untuk berlibur sejenak di luar kota pluuuussss  pas ada rapelan dari kantor, hihihi ( kalo ngga ada juga males, kebayang soalnya menipisnya dompet terlalu cepat ). 

Niat liburan ini memang dikhususkan untuk menikmati fasilitas di penginapan / hotel saja, kenapa ?? karena selama ini tiap menginap, kami nyaris tidak pernah menikmati fasilitas hotel, kebanyakan mencari kegiatan di luar. Di samping itu, berhubung anak - anak masih dalam kurun waktu UAS, saya mengurangi tingkat kelelahan mereka dengan beraktifitas yang ringan - ringan saja, supaya kalau pulang ke rumah mereka masih bersemangat untuk belajar krn harus UAS esok harinya. 

Oleh karena itu, kami putuskan untuk ke Bandung saja, karena jarak yang relatif dekat dengan rumah, dari Cikarang hanya menempuh 90 km an dan bisa ditempuh dalam waktu 1 - 2 jam ( dalam kondisi lancar ) dan berbeda dari kebiasaan kami, selama ini kalau ke Bandung kami selalu memilih stay di hotel budget saja dengan pertimbangan, toh cm untuk tidur karena kami banyak di luar, tapi kali ini saya ingin anak - anak lebih menikmati fasilitas - fasilitas yang ada, so.. this time kami menginap di hotel yang agak - agak lebih berbintang dari biasanya.  

Pertimbangan utamanya, kolam renang yang tersedia cukup besar, landscape yang menunjang mereka bermain, kalau bisa ada fasilitas children playground dan kamar yang cukup luas. 


Ada beberapa hotel yang sudah saya incar sejak lama, tapi ratenya yang tinggi membuat saya maju mundur untuk memesan, which are Padma Hotel dan Hilton hotel, tapi kemaren sempet juga sih saya intip2 website dan nelpon ke hotelnya untuk nyari diskonan kartu kredit, cm ternyata Padma hotel penuh dan Hilton hotel hanya memberikan diskon untuk kartu kredit tertentu yang saya atau suami ngga punya akhirnya terpaksa saya coret dari list. 


Pilihan selanjutnya jatuh ke Luxton Hotel, karena duluuuuu banget, teman saya pernah memposting fotonya di sebuah kamar yang menurut saya eksotis sekali dan di tag Luxton Bandung. Sejak itu, saya penasaran juga ingin mencoba stay di Luxton. untuk mempermudah pencarian saya, saya memakai aplikasi traveloka, cm saya lupa apa sebabnya sampai akhirnya malah saya membooking via Front office hotel langsung. Jadi saya akhirnya membooking kamar deluxe twin bed, no smoking room untuk CI hari Sabtu, tanggal 30 mei, CO besoknya. 

Hari Kamis tanggal 28 Mei, saya mikir mikir, tanggal 30 mei ini long weekend ( kalau senin cuti siiihh ), jadi sepertinya bakalan macet kalo berangkat hari Sabtunya biarpun pagi. Akhirnya mendadak saya kepikir berangkat jumat saja, tapi berarti harus nambah menginap lagi semalam dan saya niat kalau memang bisa booking hotel langsung dapet vouchernya jumat pagi, ya berangkat kalo tidak ya ngga jadi jumat, tetap Sabtu. kali ini saya mencoba mencari lewat klikhotel.com, website pencari hotel andalan saya, setelah mencari beberapa opsi akhirnya saya menjatuhkan pilihan ke Hotel panghegar di Merdeka dan ternyata harga room deluxe condotel malah lebih murah dari Luxton, hahaha padahal Panghegar bintang 5, Luxton bintang 4. 

Jumat malam setelah maghrib kami berangkat, perjalanan termasuk lancar hanya membutuhkan 1,5 jam untuk sampai ke Pasteur. Jam 9 kami sampai di hotel Panghegar, sebenarnya kalo terbiasa dengan Bandung sih mudah sekali menemukan hotel ini, karena letaknya di pusat kota banget, tapi berhubung saya sama suami termasuk jarang ke Bandung, jadilah mesti dipandu sama mbah gugle dulu ^_*. 

First impression about this Hotel .................. its hugeeee ... karena memang termasuk kondominium disamping hotel eksistingnya. Lobby hotelnya juga besar dan mewah, saya ngga sempet keliling - keliling karena sudah keburu malam, anak - anak juga pingin cepet - cepet masuk ke kamar. Daaannn ... di lower ground ini banyak toko2 kecilnya termasuk Alfamart yang buka 24 jam (sepertinya untuk mengakomodasi penghuni kondo maka disediakan seperti ini). Anak - anak udah kepingin saja beli cemilan disana, hadeehhh..

Segera setelah saya cek in, mbak FO nya langsung memproses dan menanyakan apakah saya menginginkan kamar dengan city view atau pool view. saya tanya balik, kalau city view itu kondisinya seperti apa ( pemandangannya ), dijawab rumah rumah saja bu... ooooo ya sudah saya pilih pool view saja deh. Akhirnya mbaknya menyerahkan kunci kamar kami, di room 1240 dan saya dapat 2 kunci plus 2 voucher breakfast. Langsung kami menuju ke kamar dehhh.. di hotel ini jangan takut antri lift, karena lift untuk penghuni/customer hotel ada 5 (terbanyak yang saya pernah inapi). 

Seperti biasa, kunci kamar jenis smart key cukup di tap di pintu dan kita akan bisa membuka pintunya, tapi berbeda dari kebanyakan hotel, di hotel ini kita tidak perlu memasukkan smart key itu untuk menghidupkan listriknya, mungkin karena apartemen ya jd seperti itu. Begitu membuka pintu kamar, I'm stunning ....... woooww, this is a big room. Di dalam kamar deluxe condotel yang saya tempati, dilengkapi dengan pantry ( ada microwave, kulkas mini, safe deposit box, kitchen sink dan preparation table yang cukup luas ), storage di pantrynya juga banyak, langsung terpikir, waahh kalo menginap dengan keluarga besar lumayan juga. Plus ada meja makan mungil 3 kursi dan 1 sofa yang cukup besar untuk jadi sofa bed. Interiornya juga modern dan stylish, cm kamar mandinya agak sempit jd kalo wudhu mesti masuk ke bath tub deh, hehe..

courtesy of Agoda.com


 hasil foto sendiri ... liat pantry dan meja makannya.. lumayan kan


ini foto dari arah meja makan ke Jendela, twin bed sudah di rapatkan dan terlihat sofa yang cukup besar di ujung sana


Malam itu setelah menaruh barang di kamar, kami kembali turun ke lobby karena pas masuk ke hotel tadi suami sempat melihat ada cafe di sisi luar hotel. Jadilah kami kesana, kebetulan saya sehabis buka puasa tadi baru makan mendoan saja 2 buah, jadi perut memang terasa minta diisi. 

Saya lupa nama cafenya apa, tapi letaknya ada di sisi luar hotel, tidak terlalu besar dan berbatasan langsung dengan rel kereta. Lucu juga, setiap ada kereta yang lewat, ada waiter yang akan memukul sejenis bel yang bunyinya mirip bunyi bel di palang pintu kereta sampai kereta itu berlalu. Anak - anak suka sekali, namanya juga anak yang tinggal di jakarta coret, tidak dilalui jalur kereta dan jarang naik kereta ... ^_^. Saya cuma memesan pizza sama pisang caramel, es krim untuk anak - anak, mocktail utk saya dan es teh manis untuk ayahnya. Rasanya .... ya standar lahh, harga tidak terlalu mahal juga, dan ada hiburan life music akustik, jadi lumayan terhibur juga. Cafe ini buka sampai jam 12 malam, tapi berhubung kami sudah ngantuk jadi jam 22.30 kami sudah kembali ke kamar. 

Keesokan paginya pada saat siap - siap sarapan, beberapa kali anak - anak memantau kondisi kolam renang, ternyata sudah mulai ramai yang berenang, tapi karena saya ngga pingin mereka berenang dalam kondisi perut kosong, jadilah saya minta mereka sarapan dulu. Untuk deluxe condotel ini, breakfastnya di Pakuan resto di area lobby hotel, sementara kalau kita pesan kamarnya executive condotel ke atas, maka breakfastnya di sky lounge yang ada di lt. 19 ( next trip ah, kalo nginep di sini lagi ). 

Restorannya tidak terlalu besar, makanannya yaahh standar hotel tapi tidak terlalu bervariasi, dan rasanya juga biasa saja. masih kalah jika dibandingkan dengan variasi dan rasa makanan di hotel santika (semarang dan malang), hotel novus puncak, putri gunung lembang bahkan dengan banana inn di lembang. Jangan salah, kadang2 hotel yang middle itu malah makanannya lebih variatif dan lebih enak rasanya lho, terbukti dengan makanan di berry hotel kuta bali yang buat saya paling enak rasanya dan masih reasonable harganya, padahal hotel budget dilokasi wisata terkenal. Untuk saya yang incaran utama nginep di hotel itu adalah breakfastnya ( hahaha ... ) ini penting banget untuk pertimbangan. 

Setelah sarapan barulah anak - anak berenang ... nahh, disini plusnya ... kolam renangnya ada 3, kolam anak, whirpool dan kolam biasa / dewasa. kolam anaknya lumayan besar, karena untuk si adek yang baru bisa meluncur, dia lumayan menikmati tuh. sedangkan kolam dewasanya besar, mungkin ukuran olympic ya, hanya bentuknya curva saja, si kakak soalnya cuma berenang di area yang dia masih bisa menjejakkan kaki. Tapi alhamdulillah sekali anak - anak sudah bisa dilepas berenang, walaupun belum terlalu bisa dan belum bisa mengapung, tapi saya sudah lebih tenang melepasnya ( efek 3 bulan ikut ekskul renang, biarpun belang blonteng ekskul renangnya ). 

ini foto dari agoda atau kayak yah.. yang pasti bukan punya saya karena saya lupa moto

Setelah berenang, kami hanya leyeh leyeh saja disini sampai menunggu waktu check out karena memang niatnya menikmati hotel, jadi dipuas puasin saja. Tepat jam 12 kami check out dari hotel. Dari panghegar di Merdeka ke Luxton di dago sebenarnya dekat sekali tapi karena jalannya satu arah jadi agak muter muter sih, cuma saya jd tau kalo jl. RE martadinata itu jalan riau dan bisa belok langsung ke dago... aihhh udik banget deeehhhhh akyuuu.. 

Sebelum ke Luxton kami menyempatkan diri dulu makan siang, dan kami putuskan untuk makan siang di lawang wangi resto n art space di daerah dago giri sana yang dulu pernah kami datangi berdua. Karena terkesan oleh pemandangannya kami berkeinginan untuk mengajak anak - anak kesana, sampai lupa kalo makanannya ngga ada yang sesuai dengan selera kami, wkwkwk.... sup buntut BBQ nya alot sekali, fetucini carbonaranya kental sekali krimnya tapi rasanya agak tawar, dan seafood platter yang saya pesan adalah yang paling mending rasanya. Es krimnya sih lumayan rasanya cm mocktail soda yang saya pesen lebih ke arah kecut ... overall, mengecewakan, kalo tidak karena pemandangannya rasanya tidak ada yang istimewa dari tempat itu atau mungkin itu main coursenya yah... pemandangannya ... hahaha.. pdhal tidak murah juga, krn utk 3 jenis makanan dan 4 minuman, hampir 400 rb (wakkss.. untung dpt rapelan jd ya sudahlaaahh ). 

Akhirnya sekitar jam 1.30 kami sampai di luxton, dan betul sekali, area parkirnya sempittt jadi memang harus di vallet ..^_*, setelah proses check in kami langsung menuju ke kamar. Tapi yang  merepotkan adalah kami hanya dapat 1 smart key yang harus digunakan pada saat kita memakai lift menuju ke kamar. Agak pusing kalo nanti ayahnya ingin pergi sendiri sementara saya ingin tetap di kamar, karena smart key nya juga berfungsi sebagai power plug in, jadi ngga mungkin di bawa keluar kalau masih ada yang stay di dalam. 

Saya dapat di lt 3 yang menghadap ke Jalan Dago, kamarnya luas, lebih luas dari di panghegar kalo kata suami, kalo menurut saya sih 11 12 sama panghegar cm kalo panghegar pakai pantry dan meja makan kalo luxton mah plong aja, jadi keliatan lebar banget. 

Dinding kamar mandinya ada yang memakai kaca full jadi tembus pandang ke arah kamar, buat saya malah lebih eksotis kalau dinding kacanya jenis sandblast jd menerawang sajaaaa. Ada tirainya kok, kalo ingin privacy. saya sempat kebingungan mencari lampu di shower boxnya sampai malam dan masih remang2. Lampu itu baru ketemu setelah tengah malam saya mau matikan untuk tidur, adduuhhh ternyata di luar toh lampunya, gak kepikiran blas... ndesooo puoooooolll. 

Karena ternyata kamar kami menghadap ke Barat, makanya panas sekali sampai matahari mulai terbenam, sampai - sampai saya lupa moto krn kondisi jendela yang harus di tutup untuk menghindari sinar matahari yang terik ajeee. 

Tapi untuk membantu membayangkan saya ambilkan beberapa foto - foto dari web luxton dan agoda





 atas : Foto lobby, bawah  : Foto Deluxe twin bed persis yang saya pesan ( semua dari web luxton )

Menjelang sore, kami berniat ke BIP, karena informasinya dekat, jalan kakilah kesana ...... ternyataaaaa... lumayan jauh juga yaahhh terutama pas balik lagi krn tadinya pingin ngangkot ke luxton tp pas saya sadar.. lah jalan depan BIP kan satu arah yaa, jadilah jalan kaki lagi ke luxton malem2 .. whahahaha... kocak. ....

Karena luxton ini betul2 dikelilingi segala macam cafe, restoran dan FO, kalau memang hobi jalan, nongkrong dan belanja sih udah full banget... ckp jalan kaki atau ngangkot drpada bawa mobil ribet bisa kesana kemari deehh. Tapi berhubung saya bawa anak - anak, sy mesti liat kondisi mereka, jam biologis mereka tidak boleh saya kacaukan, dan itu artinya jam 9 sudah harus tidur deeehh. Ayahnya anak - anak yang sempet nongkrong denger music di kafe deket hotel. Saya sih cukup bobo aja di kamar.

Besoknya dari rencana mo berenang karena pingin pulang cepet jadi gagal deh, jadi saya ngga tau kondisi asli kolam renangnya seperti apa. tapi menurut review sih tidak terlalu besar dan ada di gedung yang berbeda dari gedung yang saya inapi kemarin. 

Breakfastnya ...................... tempatnya sih hip banget, cm ternyata kembali saya agak - agak kecewa dengan variasi makanan dan rasanya. Saya sempat mencoba ketupat kari ayam, bubur kacang ijo ketan item, salad, beberapa roti ... yang paling enak ya bubur kacangnya. Jadi, next time..... hmmmmm.... I guess I will try other hotel, hehehe... Maybe I just over expectation. 

Jam 10 kami cap cus, mampir dulu di Denhaag klapertart untuk beli klapertaart tanpa rum kesukaan kakak, ke Brownies amanda dan terakhir mampir di Km 97 untuk makan siang, beli oleh - oleh ( lagi ) dan sholat dzuhur. 

Akhirnya sampai juga kami di rumah dengan selamat sekitar jam2 an. masih cukup waktu untuk anak - anak istirahat sebelum mengaji nanti malam.















 

 
 
Blogger Templates